tentangmu yg aku cintai bahkan kagumi, tentangmu yg aku jaga agar
bahagia selama 7 tahun, bahagia dengan orang-orang lain maksudku.
semoga kamu membaca rangkaian aksara terakhir tantangmu dari stalker
ulungmu, yg selama 7 tahun menjagamu dibalik layar sosial mediamu dan
juga jarak 2 meter dari balik senyummu.
kamu adalah cinta pertamaku, pria yg pertama aku tatap di masa SMPku di bawah rindangnya pohon asam limar.
pria pertama yg menggandeng tanganku di teriknya matahari, memberiku sedikit keteduhan ketika melintasi jalanan pulang
dan kamu pria pertama yg mendapatkan kecupanku….
sayangnya semesta tak merestui kita untuk terus bergandengan tangan…
kita berpisah, aku yg tak terima mencoba berbuat segala macam ulah, bahkan dengan kelakuan sangat pengecut…
tp jangankan menghampiriku lagi, melirik pun tidak
dan terkadang dari jarak 2 meter aku tau kamu sedang menikmati manisnya hidupmu,
sedang aku terduduk bersama org-org yg bukan aku mau, aku cuma mau kamu.
tp aku tetap menunggu, karna aku tahu kamu setiap tahun akan datang, walau cuma sebentar
aku masih ingat tahun pertama, kedua, ketiga sampai keenam kamu
selalu datang, meskipun setiap tahunnya kamu datang cuma sehari,
menanyakan kabarku, bersenda gurau, lalu pergi lagi.
itu jadi alasan kenapa aku tetap ingin menunggumu ditahun berikutnya..
karna kamu yg pertama mengajariku segala hal, bukan hanya mencintai tapi juga menjadi yg terbaik.
dan sekarang sudah masuk tahun ke tujuh,
selama 7 tahun aku bersama belasan pria lain selain kamu, mencoba
mencintainya, ya aku sayang, tapi hati yg kamu tempati belum bisa mereka
tempati, aku sudah merencanakan masa depan dengan mereka tp sayangnya
masa lalu denganmu selalu menghancurkan,
selama 7 tahun, aku melihat kebahagiaanmu dibalik layar, lewat update statusmu di sosial media.
selama 7 tahun aku melihat senyummu di jarak 2 meter
selama 7 tahun aku menantikan pelukanmu sehari disetiap tahunnya.
selama 7 tahun aku berdansa dengan kenangan tentangmu, kenangan saat
wajahmu pertama kali aku liat sebagai kakak klsku, suaramu ketika
pertama kali menelponku, senda gurau kita dibawah tangga kelasku, senyum
dan tanganmu yg selalu menghiasi sepanjang perjalan kita pulng, dan
kecupanmu.
kemarin kita sudah bertemu ditahun ketujuh, aku sudah merasakan
sentuhan tanganmu dan senyum manismu dari pagi hingga sore hari, dan aku
sudah menumpahkan semua tentangku, bahkan tentang mimpi burukku.
aku sudah melempar semua perasaan yg aku rasakan selama 7 tahun ini,
rasanya menunggu, rasanya melihatmu bahagia dengan mereka bukan aku.
itu semua membuatku sadar, rasanya mimpiku terlalu tinggi, berharap
kamu menggandeng tanganku lagi bukan hanya 1 hari ditiap tahunnya tapi
setiap hari, sepanjang tahun, selamanya.
aku terlalu buruk untukmu. otakku dangkal, tabiatku buruk., setelah
perpisahan kita 7 tahun lalu bukan aku lagi yg membuatmu bahagia.
jadi, aku rasa melepasmu skrang itu jalan terbaik. semoga kamu mendapat wanita yg pantas bersanding dengan senyum manismu.
di malam idul fitri tahun 2014,
bersama suara takbir yg berkumandang,aku sudah merelakanmu pergi…..