Untukmu yg sekarang membuatku jadi takut, bahkan lebih takut
dari sebelumnya. Kamu pernah menolongku ketika aku sudah hampir putus asa.
Lewat senyumanmu dan kata-katamu yg sederhana membantuku untuk terus berharap
dan akhirnya aku bisa melewati itu semua.
Tapi setelah berjalannya waktu, kamu yg pernah kusebut
malaikat ternyata juga punya masalah. Tapi ini maslah cinta dan masa lalu. Aku
tak ingin disebut hanya wanita yg ingin memanfaatkanmu saja, jadi kucoba
menolongmu dengan cara mencintaimu, mungkin dengan begitu aku bisa menolongmu
sembuh dari masa lalu yg katamu pahit itu.
Tunggu, tunggu sebentar, ternyata aku juga mencintaimu,
maksudku benar-benar mencintaimu. Karna apa? Aku sendiri bngung, jantungku
berdetak lebih cepat ketika kamu menelfonku, lalu jantungku berdetak lebih
cepat lagi ketika kencan pertama kita, tepatnya saat mata kita saling bertemu.
Sekarang aku mengerti, sudah jelas aku, aku mencintai suaramu dan……Matamu.
Hari-hari sebagai sepasang kekasih kita lalui, manis, sangat
manis. Banyak kenangan yg kita buat. Teleponmu tiap pagi, bawelmu tiap hari
walaupun Cuma lewat sms, lalu hari sabtu dan minggu yg kita habis bersama dari
sabtu sore sampai minggu malam. Kamu yg menjemputku tiap sabtu sore sepulang
kerja, sabtu malam yg kita habiskan di angkringan babylons dengan secangkir
kopi kesukaanmu dan 1 gelas es teh
kesukaanku, lalu kita lanjut bergoncengan menikmati sabtu malam
mengelilingi kota ngawi yg sebenarnya kecil ini, dan itu yg membuatku selalu rindu
punggungmu yg hangat itu. Kau membuatku merasa lebih baik. Menyenangkan sekali
memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku takut tdk akan sanggup melepaskan diri
lagi.
Sampai akhirnya mendung itu datang, kamu yg ramah berubah
jadi dingin, apa yg kamu sangat sukai berubah jadi hal yg sangat kamu benci.
Padahal kita baru saja membuat perjanjian tentang masa depan hubungan kita. Itu
seperti kejutan yg menarik. Kamu yg dlu selalu menelfonku tiba-tiba berkata
kalau kamu tidak suka telepon, itu sangat mengganggu, itu aneh. Tp aku coba
untuk bertahan walaupun untuk beberapa kali kita harus putus nyambung. Aku coba
mengerti dirimu, sedikit-sedikit aku mengerti itu karna pacarmu yg terakhir yg
membuat kamu bs setega ini denganku.
Namun, benar kata orang sabar itu ada batasnya. Dan aku
sampai dipuncak kelelahanku. Semua yg aku lakukan Nampak sia-sia bahkan kamu
jadi semakin mengabaikanku. Setelah
beberapa kali kita putus nyambung, aku berpikir untuk mengakhiri sampai disitu
saja, walaupun benar-benar sulit.
Dengan buru-buru aku langsung mencari penggantimu, bisa
dibilang dia pelarianku. Tp ketika aku mencoba mencintai pria lain, kamu datang
lagi, bahkan memaksa dan menggangguku yg berusaha sekeras mungkin melupakanmu.
Aku masih ingat sore itu aku baru pulang dari liburanku bersama pacarbaruku di
solo, baru saja aku memasuki kost kamu sudah datang di ddpn pintu kostku, dan
memaksaku ikut kerumahmu. Sesampainya disana kamu menangis dan mengajakkan
balikan, bahkan kamu juga mengucap cinta padaku.
Berhari-hari aku berpikir, satu sisi aku tak mau menyakiti
pacar baruku yg sudah mulai aku sayangi tp sisi lain aku sangat mencintaimu.
Aku takut tanpamu. Akhir aku menerimamu lagi dan menyakiti pacar baruku itu.
Lagi-lagi aku berkorban untukmu. Awalnya semua berjalan mulus. Tp ……………….
Satu persatu masalah muncul.
Pertama tentang kamu yg ketahuan selingkuh. Aku masih ingat waktu itu kita
sedang malam mingguan di angkringan, dan aku membuka hpmu yg berisi sms dengan
pacarmu yg lain. Dan bodohnya hal yg aku lakukan hanya diam, dan minta maaf
lalu malamnya menangis sendiri di kamar. Entah apa yg ada di pikiranku aku
seperti orang yg tak punya daya.
Parahnya lgi semenjak itu
kamu jadi pribadi yg bukan hanya cuek tp tertutup, barang-barangmu yg penuh
privasi slalu kamu jaga, seakan-akan kamu takut aku mencuri datanya.
Sejak saat itu aku bingung,
cinta macam apa ini, aku sebenarnya bisa detik itu juga meninggalkanmu, tp
seakan-akan kaki ini lumpuh untuk bergerak lari darimu. Aku tak pernah
merasakan cinta sebesar ini, cinta yg tak memperdulikan apapun kecuali kamu. Aku
selalu berusaha buat kamu senang, tidak
pernah menelfonmu lagi, mulai menyukai kopi yg kamu sukai, sabar dengan segala
pengabaianmu, tidak pernah mengusik masa lalumu.
Lalu kita sampai pada cerita
tentang masa lalumu, aku masih ingat saat itu seperti biasa kita menghabiskan
sabtu mlam bersama, tp malam beda karna pukul 23.30 aku akan berangkat pulang
kerumahku malang. Saat itu kita berada di agen travel, bersenda gurai sambil
menunggu travel datang. Tanpa aku mulai tiba-tiba kamu berbicara tantang mantan
pacarmu, dan orang yg pernah kamu cintai 9tahun. Kamu bercerita bahwa kamu
sangat mencintainya tp cinta itu kandas tepat saat ultahmu 25 oktober. Itu juga
salah satu alasan kenapa kamu benci
dengan ulang tahun. Bahkan kamu hampir saja mati bunuh diri saat itu
Dalam perjalan pulang ke
malang, aku terus memikirkan itu semua,, tentang wnita yg pernah mengisi hatimu
itu sampai kamu hampir mengorbankan nyawamu. Mungkin mustahil buatku
menggatikan posisi wanita itu dihatimu.
Tapi aku masih punya satu
janji yg benar-benar harus aku tepati. Yaitu ulang tahunmu 1 bulan lagi. Aku
akan berusaha membuatkan pesta ulang tahun untukmu. Ya, semenjak 1 bulan
sebelum ultahmu aku mempersiapkan semua, aku kumpulkan uang jajanku untuk
ultahmu.
Waktu berlanjut. Sehari
sebelum ultahmu aku persiapkan semuanya, padahal waktu itu juga bertepatan
dengan acara diklat disekolahku, aku baru pulang pukul 17.30 dari sekolah,
sesampainya di kost aku langsung berganti baju dan pergi ketempat yg sudah aku
pesan untuk kita makan malam bersama, lalu aku lanjutkan dengan memesan roti
dan membeli kertas kado untukmu. Setelah sampai di kost lagi aku berlanjut
membungkus kadomu, tepat pukul 21.30 aku baru selesai mempersiapkan
semuanya. Dengan bau kecut dan wajah
kucel aku tersenyum lega di kamar. Dan tepat pukul 00.00 tanggal 25 oktober
2013 aku ucapkan selamat ulang tahun ke dua lima untukmu. Lalu aku juga
memberitahumu untuk menjemputku pukul 19.00 untuk merayakan ultah bersama.
Mulai dari sore aku telah
mempersiapkan diri. Dan waktu yg ditunggu telah tiba jam telah menunjukkan
pukul 19.00. tp lagi-lagi aku harus bersabar karna kesibukanmu aku harus rela
menunggu lebih lama lagi. Dan akhir pukul 20.00 kamu datang ke kostku. Lalu
kita langsung pergi? Tidak, kamu datang hanya mengambil kado dan kue tart. Kamu
tidak bisa makan malam denganku, dengan alasan sibuk. Lagi lagi dan lagi semua
yg aku siapkan sia-sia uang tabunganku dan tenaga ku slama 1 bulan ini terbuang
secaara sia-sia. Padahal tujuanku Cuma satu aku ingin menghapus lukamu dihari
ultahmu. Aku ingin kamu bahagia dihari ultahmu,itu saja.
Semenjak itu aku semakin
skit dengan posisi yg aku pilih. Semua teman-temanku bahkan ikut tidak suka
denganmu. Ya, keputusan yg aku pilih saat itu adalah, aku akan benar melepasmu
ketika aku sudah sangat kelelahan. Ketika aku sudah tidak sanggup lagi.
Ya tepat beberapa hari
setelah ultahmu itu kita putus. Dan tiba-tiba rasanya perasaanku jadi kosong,
rasanya sakit memang tp susah untuk dijelaskan. Tak ada air mata yg keluar
seperti dulu-dulu lagi. Aku bahkan ilfill denganmu semenjak kita putus.
Dan yg membuatku lebih benci
sekarang, ketika aku menemukan beberap fakta yg mengejutkan tentang kamu,
tentang pacar-pacarmu yg lain yg kamu kasih harapan sepertiku, juga kamu ajak
bermimpi tentang masa depan. Dan kesimpulan
yg aku dapat adalah aku sudah tertipu sama kamu si penyuka kopi.
Saat aku menulis ini adalah
saat dimana aku masih terus stalking sama kamu. Aku udah bisa merubah perasaan
cinta jadi benci tp aku belum bisa move on dari kamu. Aku masih ingat semua
tentang kamu tiap malam, tentang mata dan suara yg pernah buat aku jatuh cinta,
tentang punggungmu yg selalu hangat aku dekap menyusuri kota, tentang
hari sabtu dan minggu yg slalu kita habiskan bersama. Dan sekarang aku
kamu buat jadi penakut lagi, takut untuk berharap karna kamu sudah mematahkan
semua harapanku, takut untuk mencoba
berjalan kedepan karna kamu yg telah menghentikan langkahku lagi, dan
takut untuk jatuh cinta lagi karna kamu yg sudah metahkan cinta itu.
Sekarang yg aku lakukan
hanya berdiri di titik ini, diam dan tak berani mengambil keputusan lagi, ini
bahkan lebih menakutkan dari ketakutanku sebelum mengenalmu. Dan asal kamu tahu
sekarang aku suka kopi, aku suka kopi ketika kamu sudah pergi, dan sekarang aku
sok - sok kuat, sok bisa, sok gak peduli lg karna kamu dan sama semuanya. Tp
aku sadar ini semua hanya masalah waktu dan kehilangan, aku janji nanti suatu
hari aku akan berani berharap dan melangkah lagi tanpa KAMU.
~untukmu si penyuka kopi,
terimakasih telah meninggalkan luka setebal ampas kopi yg selalu kamu sisakan setelah meminumnya~